Tips Berpuasa untuk Remaja

Ada satu artikel menarik dari Republika edisi on line, berkaitan dengan remaja yang berpuasa. Seperti apa informasinya? Mari kita baca!

 

Remaja memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda dengan orang tua dan anak-anak. Mereka membutuhkan banyak asupan baik untuk pertumbuhan maupun aktivitas yang padat. Bahkan kebutuhan remaja perempuan dan laki-laki pun berbeda.

Dilansir dari Khaleej Times, Pakar Diet Klinis dari Burjeel Hospital, Abu Dhabi, Anita Das Gupta memberikan sejumlah tips untuk memenuhi kebutuhan nutrisi remaja selama Ramadhan.

Menurutnya, remaja berusia 13 hingga 19 tahunan disarankan makan makanan tinggi protein, kaya serat dan kaya vitamin juga kalsium selama sahur. Protein dan serat bisa membuat mereka merasa kenyang lebih lama.

Selain itu juga merasa tetap berenergi selama puasa. Kalsium dan vitamin bisa diperoleh dari produk susu. Remaja bisa minum smoothie yogurt atau milkshake susu campur madu agar tetap terhindrasi.

 

Madu murni berkualitas tersedia di GudangMadu. Untuk order, bisa melalui  WhatsApp: 082122547430. Atau hubungi kami di sini.

Untuk menu berbuka, Anita menyarankan makan kurma, satu gelas susu rendah lemak dan sup ringan non krim. Kemudian dilanjutkan shalat Magrib untuk mengistirahatkan perut dan membuat otak mengembangkan rasa kenyang.

Untuk makanan utama, Anita menyarankan remaja makan seporsi karbohidrat (nasi atau makaroni), protein (ikan atau ayam), sayuran (kacang-kacangan, kol, wortel, brokoli, bunga kol dan lainnya), dan satu mangkok salad.

Setelah shalat Tarawih, disarankan makan makanan ringan seperti buah-buahan, atau minuman yogurt, smoothies dan lainnya. Sebagian besar buah sangat baik dimakan saat berbuka dan sahur.

Jenis makanan ini tidak hanya menghidrasi tubuh dengan cepat tapi juga memberikan energi instan dari gula alami yang mudah diserap tubuh saat berbuka. Remaja memang disarankan banyak mengonsumsi sumber cairan, seperti air putih, jus, air kelapa dan lainnya.

Untuk menghindari dehidrasi, para remaja bisa menghindari minum teh, kopi dan minuman berkafein lain. Selain itu, tetap berada di dalam ruangan jika memungkinkan. “Hindari sinar matahari, stres dan aktivitas berat,” katanya.

Kecukupan cairan tubuh akan berpengaruh pada kulit dan mencegah konstipasi selama Ramadhan. Anita menyarankan remaja untuk menghindari olahraga berat meski menyarankan tetap beraktivitas.  Beberapa saran lain ia sampaikan karena berhubungan dengan kebiasaan remaja. Seperti menghindari minuman tinggi gula, junk food, perbanyak minum jus, susu, minum minimal delapan gelas air, hingga jangan melewatkan sahur.

Leave a Reply