Category Archives: Penulis Tamu
Batuk Pilek
Sahabat hebat, kali ini kami sajikan tulisan penting pemberian Dr. Meti Metiani. Meti Metiani, lahir di Bandung pada tanggal 16 Nopember 1985. Beliau menyelesaikan pendidikan dokter umum pada Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung pada tahun 2009. Saat ini bekerja di Poliklinik 24 Jam Tubagus Ismail, praktek di Auraku Skin Care dan Melinda Hospital serta Fathimah Mother and child Clinic. Follow @DrMetiMetiani on Twitter ya. Selamat membaca!
Nyaris saban hari kita bertemu dengan orang yang batuk pilek. Bahkan bisa jadi Andalah saat ini yang menderita sakit yang menganggu itu. Rasanya jarang ada orang yang kebal batuk pilek. Penyakit ini mudah menyerang setiap orang, tak pandang usia maupun jenis kelamin. Datangnya pun bisa lebih dari sekali dalam setahun, terlebih pada anak-anak. Bagi sebagian orang, penyakit ini malah sudah dianggap penyakit langganan yang selalu datang setiap kali terjadi perubahan musim.
Batuk dan pilek adalah gejala. Biasanya gejala batuk pilek dimulai 2-3 hari setelah terjadinya infeksi. Gejalanya sangat khas, yaitu bersin-bersin, hidung berair, hidung tersumbat, batuk, suara serak. Hal ini bisa berlangsung kurang lebih seminggu. Biasanya hanya 2-3 hari bila gejalanya ringan, tapi bisa sampai 2 minggu bila gejalanya tergolong parah. Namun bila sudah lebih dari 2 minggu gejala pilek belum hilang juga, bisa jadi penyebabnya adalah alergi.
Terkadang muncul juga gejala lain seperti sakit kepala, demam, otot kaku dan nyeri, lelah dan hilang nafsu makan. Munculnya gejala demam, rasa lelah, dan kehilangan nafsu makan, disebabkan oleh bahan kimia cytokines yang dilepaskan oleh sel darah putih. Dengan cara itu, tubuh berusaha membuat kita beristirahat dan menghemat energi supaya bisa melawan infeksi. Namun gejala ini biasanya hanya muncul pada batuk pilek yang berat atau pada influenza.
Umumnya orang sering terkecoh, menyamakan batuk pilek dengan influenza. Gejala awalnya memang mirip, tapi gejala batu pilek lebih ringan dibandingkan influenza. Influenza cenderung menimbulkan demam, otot kaku, dan batuk yang lebih parah. Tetapi gejala influenza yang ringan, bisa saja mirip dengan batuk pilek. Memang cukup sulit membedakan berdasarkan gejala.
Banyak masyarakat awam bahkan praktisi kesehatan mudah menggunakan kata flu untuk penyakit batuk pilek. Sebenarnya flu itu istilah yang rancu. Penyakit dengan gejala bersin-bersin, hidung tersumbat, batuk atau kurang enak badan lebih tepat disebut dengan penyakit common cold atau selesma.
Flu atau influenza merupakan penyakit infeksi pernapasan yang sangat menular dengan gejala lebih berat dari selesma, yaitu batuk dan pilek yang lebih berat, demam lebih tinggi dibanding selesma, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, bahkan bisa menyebabkan komplikasi berupa pneumonia/radang paru.
Apa beda flu dan pilek itu sebenarnya? simak panduan dari The National Institute of Allergy and Infectious Disease yang satu ini:
DEMAM
Pada pilek jarang terjadi demam. Untuk Flu ciri khasnya adalah demam tinggi yang berlangsung selama 3-4 hari.
SAKIT KEPALA
Gejala sakit kepala ini jarang terjadi pada pilek, tetapi dirasakan oleh penderita sakit flu.
NYERI
Gejala nyeri ini umumnya ringan pada pilek, tetapi bisa parah pada penderita flu.
LEMAH DAN LETIH
Gejala ini ringan pada penderita pilek, tetapi bisa berlangsung sampai 2-3 minggu pada penderita flu.
HIDUNG MAMPET
Pada penderita pilek biasanya terjadi hidung mampet, meski kadang dialami juga oleh penderita flu.
BERSIN
Gejala bersin ini biasa dialami oleh penderita pilek, meski kadang dialami juga oleh para penderita flu.
SAKIT TENGGOROKAN
Gejala ini biasa dialami oleh penderita pilek, kadang dialami juga oleh para penderita flu.
BATUK, DADA TAK NYAMAN
Pada penderita pilek keluhan ini terjadi ringan hingga sedang. Sebaliknya pada penderita flu, keluhan batuk dan dada tak nyaman biasa terjadi, dan kadang berlangsung parah.
Cegah Terjadinya Penularan
Untuk mencegah terjadinya penularan, kita perlu memahami cara virus ini memperbanyak diri dan menimbulkan infeksi. Yang menarik dalam hal ini, virus penyebab batuk pilek hanya memperbanyak diri di dalam sel hidup. Di luar sel hidup, virus tersebut tidak bisa memperbanyak diri, tetapi bisa hidup lebih sampai lebih dari tiga jam. Dan jika sampai terhirup bersama udara hingga masuk ke dalam hidung bisa langsung menimbulkan infeksi.
Virus batuk pilek juga bisa dengan mudah masuk ke dalam tubuh kita lewat mulut, hidung, atau mata. Biasanya kita memang mudah terkena batuk pilek ketika berada di dekat orang yang batuk atau bersin-bersin. Namun yang lebih sering, virus masuk dengan perantara jari-jari kita karena kebetulan menyentuh benda-benda yang telah terkontaminasi virus seperti pulpen yang terletak di meja, tombol start pada mesin fax atau alat fotokopi, gagang telepon, pegangan tangga atau pintu di tempat umum, atau ketika memencet tombol untuk menyalakan lampu. Sedikit virus saja sudah cukup untuk menimbulkan infeksi.
Pada musim pancaroba, insiden selesma dan flu meningkat. Temperatur dan kelembaban saat musim ini sering berubah sehingga daya tahan tubuh dapat menurun dan banyak virus menjadi lebih cepat berkembang biak, terutama pada kondisi fisik yang lemah. Pada balita, ada beberapa faktor penyebab rentannya daya tahan tubuh mereka.
- Sistem daya tahan tubuh masih lemah dan relatif belum matang dibandingkan orang dewasa karena masih dalam tahap tumbuh kembang.
- Diameter saluran nafas lebih kecil dari dewasa sehingga jika terjadi peradangan saluran nafas, gejala yang ditimbulkan lebih berat, misalnya sesak nafas.
- Konsumsi jajanan tertentu yang merangsang batuk dan pilek, terutama pada anak yang memiliki riwayat alergi.
- Lingkungan yang kurang baik untuk kesehatan pernafasan. Misalnya lingkungan yang tinggi polusi dan banyak asap rokok.
- Anak-anak mudah tertular dari orang dewasa yang menderita flu atau selesma.
Langkah-langkah berikut ini mencegah terjadinya penularan:
Jika kondisi tubuh Anda atau anak Anda sedang kurang fit, hibdari terlalu banyak kontak dengan penderita batuk pilek.
- Sehabis kontak dengan penderita atau dengan benda-benda serta permukaan tempat yang sekiranya telah terkontaminasi virus, segera cuci tangan. Mencuci tangan bisa melepaskan virus penyebab batuk pilek dari tangan dan jari-jari. Gerakan mencuci tangan tersebutlah yang melepaskan virus tersebut dari tangan dan jari-jari. Sabun dan detergen biasa yang kita gunakan memang tidak bisa membunuh virus tetapi bisa melepaskannya dari tangan dan jari-jari kita.
- Jauhkan jari-jari Anda dari mata, mulut, atau hidung.
- Usahakan menghindar jika ada orang yang batuk atau bersin ke arah Anda.
- Bersihkan permukaan benda-benda keras di sekeliling Anda dengan desinfektan.
Atasi Dengan Cara Alami
Jika kita telah telanjur mengalami gejala batuk pilek, berikut ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan:
- Pastikan tubuh Anda mendapat cukup istirahat di tempat tidur, lepaskan sejenak rutinitas sehari-hari dan usahakan untuk menghalau stres. Tubuh Anda perlu istirahat supaya mampu memerangi penyakit ini.
- Minumlah banyak cairan, terutama air putih, jus buah segar atau teh herbal panas.
- Mengkonsumsi sup sayuran dengan bumbu bawang putih akan sangat membantu. Karena bawang putih banyak mengandung bahan kimia yang berfungsi antimikroba, antivirus dan antiprotozoa.
- Echinacea adalah herba yang telah dikenal bisa membantu mengatasi batuk pilek. Namun herba ini hanya efektif jika dipergunakan saat kita baru terinfeksi virus.
- Vitamin C dalam dosis tertentu, meskipun tidak bisa mengobati, setidaknya bisa mengurangi keparahan penyakit atau memperpendek selang waktu terjadinya gejala.
- Minyak esensial yang mengandung eucalyptus dan menthol telah lama digunakan untuk mengatasi batuk pilek dan flu. Menthol banyak terdapat pada minyak peppermint, sedang eucalyptus terdapat pada minyak eucalyptus.
- Untuk mengatasi batuk, buat ramuan madu dan jeruk nipis. Jika cukup parah buatlah ramuan lidah buaya dan madu.
Agar Anda tidak menjadi sumber penularan, jangan lupa untuk sementara waktu kurangi kontak dengan orang lain. Tutup hidung dan mulut ketika bersin dan batuk.
Sumber: Majalah Nirmala