Pemanis (2)

Masih dari bukunya Desy Wijaya, kali ini kami sampaikan beberapa informasi mengenai aspartam. Aspartam adalah bahan pemanis sintetik. Aspartam memiliki beberapa keunggulan di antaranya mempunyai energi yang sangat rendah, mempunyai cita rasa manis mirip gula, tanpa rasa pahit, tidak merusak gigi serta menguatkan cita rasa buah-buahan pada makanan dan minuman sehingga mudah digunakan sebagai pemanis makanan dan minuman bagi penderita diabetes.

Aspartam ditemukan pada tahun 1965 oleh James Schslatte. Zat pemanis ini dijual dengan berbagai nama merek dagang dan telah digunakan pada hampir 6.000 produk makanan dan minuman di seluruh dunia terutama untuk minuman bersoda dan permen. Penggunaannya untuk produk-produk minuman ringan (soft drink) dan campuran kering (dry mixtures) diijinkan pada tahun 1980-an.

Madu murni berkualitas tersedia di GudangMadu. Untuk order, bisa melalui BBM di 266032A5, 29E8E1DD. WhatsApp: +6282122547430. Atau hubungi kami di sini.

Sebenarnya, aspartam merupakan pemanis yang mempunyai nilai kalori, karena pada dasarnya aspartam merupakan dipeptida. Namun karena kemanisannya yang tinggi, yakni 200 kali kemanisan sukrosa, aspartam hanya ditambahkan dalam jumlah yang sangat kecil sehingga nilai kalorinya dapat diabaikan. Karena merupakan dipeptida, maka aspartam mudah terhidrolisis, mudah mengalami reaksi kimia dan mungkin mudah terdegradasi oleh mikroba. Hal tersebut tentunya menjadi batasan penggunaan aspartam pada produk-produk pangan yang berkadar air tinggi. Sebab jika mengalami hidrolisis, aspartam akan kehilangan rasa manisnya. Selain itu, apabila bereaksi dengan gula, aspartam akan kehilangan kemanisannya. Sedangkan jika bercampur dengan vanili, maka vanili akan kehilangan aroma khasnya.

Bahasan mengenai aspartam akan kami lanjutkan pada tuliasn mendatang ya!

Aktif di Twitter? Jangan lupa follow @GudangMadu.

Leave a Reply