Minyak Telon

Siapa yang tak kenal minyak telon? Semua ibu pasti sudah sangat mengenal minyak yang satu ini. Minyak telon memiliki aroma khas, dan sebagian besar bayi menggunakan minyak ini, sehingga aroma khasnya sering diidentikkan dengan bau bayi. Para ibu biasanya menggosokkan minyak ini pada sang bayi setelah mandi pagi dan sore atau saat cuaca tidak bersahabat.

Tradisi penggunaan minyak telon sudah sejak lama berlangsung di berbagai daerah di Indonesia. Minyak telon telah menjadi salah satu resep tradisional nenek moyang kita yang kita banggakan dan perlu dilestarikan. Hingga saat ini tradisi perawatan bayi menggunakan minyak telon masih berlangsung, ini menunjukkan bahwa resep dan ramuan tradisional Indonesia asli ini sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan bayi. Minyak telon biasanya digosokkan dengan telapak tangan bunda pada dada, perut, punggung, leher dan pinggang serta telapak kaki agar bayi merasakan manfaat dan kehangatannya.

Uniknya kebiasaan menggosokkan minyak telon tampaknya hanya dilakukan oleh para ibu di Indonesia! Tradisi yang sudah turun temurun ini ternyata tidak ditinggalkan oleh para ibu. 

Bayi perlu dibaluri minyak penghangat karena sistem pengaturan panas tubuh bayi belum sempurna, terutama pada awal kehidupan. Pada saat suhu sekitarnya dingin, bayipun mudah merasakan kedinginan dan bisa menggigil. Bila bayi kedinginan, kebutuhan kalorinya akan bertambah. Energinya akan berkurang karena digunakan untuk melawan rasa dingin. Energi yang semestinya digunakan untuk pertumbuhan bayi pun akhirnya diambil untuk menghangatkan badannya.  Pemberian minyak telon merupakan salah satu cara untuk mencegah bayi dari kedinginan, sehingga kalori yang digunakan bisa lebih dihemat dan bisa untuk pertumbuhan bayi.

Apakah minyak telon itu?

Minyak telon adalah campuran 3 macam minyak. Kata telon berasal dari Bahasa Jawa yang berarti telu atau tiga. Minyak telon merupakan paduan dari minyak adas (Oleum Foeniculi), minyak kayu putih (Oleum Cajuputi), dan minyak kelapa (Oleum Cocos) dengan perbandingan tertentu. Ketiganya mempunyai fungsi yang berbeda dan khasiatnya bersinergi satu dengan yang lain.

Komposisi masing-masing minyak dalam minyak telon biasanya adalah 3:3:4. Minyak kelapa berfungsi sebagai minyak pembawa atau pelarut (carrier oil). Saat ini beberapa produsen minyak telon ada yang memproduksi minyak telon dengan komposisi yang berbeda, misalkan 1:1:3, ataupun menambah minyak lain sebagai campuran, seperti minyak esensial lavender, bahkan ada yang mengganti minyak kelapa dengan minyak Zaitun (olive oil). Namun tentunya kalau sudah ditambahkan minyak lain diluar formula yang telah dikenal turun temurun  manfaatnya akan berbeda dan aroma khas minyak telon tak tercium lagi.

Komposisi Minyak Telon

Minyak telon telon merupakan campuran minyak adas, minyak kelapa, dan minyak kayu putih dengan masing- masing fungsi sebagai berikut:

 1. Minyak Adas

Adas (Foeniculum vulgare Mill) adalah tumbuhan obat dari keluarga Apiacea. Minyak adas (oleum foeniculi, fennel oil) dibuat dari penyulingan buah adas. Adas mengandung minyak atsiri 1 – 6%, terdiri dari 50 – 60% anetol, lebih kurang 20% fenkon, pinen, limonen, dipenten, felandren, metilchavikol, anisaldehid, asam anisat, dan 12% minyak lemak.

Kandungan anetol yang menyebabkan adas memiliki aroma yang khas, sehingga para ibu sering menyebutnya ‘wangi bayi’.   

Adas bermanfaat untuk mengobati sakit perut (mulas), perut kembung (karminatif), rasa penuh di lambung, mual, muntah, dan diare. Selain itu manfaat adas lainnya adalah untuk pengobatan batuk berdahak, asma, nyeri haid dan melancarkan ASI.

2. Minyak Kayu putih

Kayu putih (Melaleuca leucadendron Linn) adalah tumbuhan obat dari keluarga Myrtaceae.  Minyak kayu putih (oleum cajeputi, cajuput oil) dibuat dari penyulingan daun atau ranting pohon kayu putih.

Kandungan minyak kayu putih adalah eukaliptol (1,8-cineol), α-terpineol dan ester asetatnya, α-pinen, dan limonen.

Minyak kayu putih bersifat antibakteri, antijamur, insektisida, analgesik ringan, ekspektoran, anti neuralgik, karminatif dan diaphoretik.

Minyak kayu putih pada umumnya digunakan sebagai obat gosok untuk mengobati rheumatik, nyeri otot dan sendi. Khasiatnya lainnya adalah untuk menghangatkan tubuh, melemaskan otot, mencegah dan mengobati perut kembung.                         

3. Minyak Kelapa  

Minyak kelapa murni (virgin coconut oil) adalah minyak kelapa yang dibuat dari bahan baku buah kelapa segar (Cocos nucifera Linn), diproses dengan pemanasan terkontrol atau tanpa pemanasan  dan tanpa penambahan bahan kimia.

Minyak kelapa murni mengandung air dan asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, dan berbau harum. Minyak kelapa murni mengandung asam laurat yang bersifat antibiotik, anti bakteri dan anti jamur.

Minyak kelapa sering dijadikan bahan baku perawatan tubuh dan rambut, karena dapat menghaluskan kulit dan menjaga kelembaban kulit. Minyak kelapa juga dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit kulit seperti eksim.      

Minyak kelapa murni mempunyai kualitas yang lebih baik bila dibandingkan dengan minyak kelapa biasa (minyak goreng).

Minyak kelapa dalam minyak telon berfungsi sebagai pelarut minyak adas dan kayu putih, sehingga dihasilkan campuran yang lembut (minyak pembawa, carrier oil).

Khasiat Minyak Telon

Minyak telon bermanfaat untuk mencegah dan mengobati perut kembung pada bayi dan memberikan rasa hangat pada bayi. Selain itu minyak telon dapat meringankan gejala kolik/ mulas pada bayi.

Cara Pemakaian

Minyak telon dioleskan pada dada, perut, punggung, dan telapak kaki bayi. Sebaiknya digunakan setelah mandi, saat udara dingin, atau bila dianggap perlu. Setelah dioleskan ibu dapat melakukan belaian atau pijatan ringan pada bayi. Dengan pijatan ini dapat tercipta ikatan kasih sayang ibu-bayi, memberi kehangatan bayi, memberi rasa aman bayi dan masih banyak manfaat lainnya untuk kesehatan bayi.

Demikianlah sekilas penjelasan tentang minyak telon dan manfaatnya untuk kesehatan sang buah hati. Semoga tradisi positif ini yang merupakan warisan berharga dari nenek moyang kita tetap terpelihara.

 

Leave a Reply